ETIKA AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntan manajemen mempunyai peran
penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut
harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen
dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.
Bagi
organisasi yang terdesentralisasi, keluaran atau hasil dari sebuah divisi
dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi antar divisi ini
menyebabkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefinisikan
sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisi
untuk pendapatan divisi penjual dan biaya divisi pembeli. Transfer pricing sering disebut juga intracompany pricing
yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen
atas transfer barang dan jasa antar
anggota perusahaan. Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang
disepakati. Oleh karena itu transfer
pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis
yang bertujuan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak
atau bea dari suatu negara.
Perlu
dibuat beberapa kebijakan dalam usaha untuk membingkai etika transfer pricing. Kebijakan transfer pricing perlu dibuat secara
tersembunyi untuk menghidari pemeriksaan dari otoritas pajak dan aspek lain
selain pajak. Hal yang dibahas dalam transfer pricing hanya dari segi komersial
dan kurang memperhatikan perdagangan dan harga. Pandangan Neo klasik perusahaan
telah terkonsentrasi untuk menentukan harga dalam transaksi transfer pricing. Kesalahpahaman
akuntansi yang umum dalam transfer
pricing adalah masalah biaya internal. Transfer
pricing menimbulkan banyak sekali masalah dalam produksi barang atau jasa
pada perusahaan. Bahanbakuyang digunakan dapat berupa bahanbakudengan kualitas
yang rendah. Hal ini berpengaruh terhadapp kualitas barang yang dihasilkan.
Penghindaran pajak untuk maksimalisasi labanya. Cara yang digunakan oleh setiap
manajer divisi penjual atau pembeli dalam menggunakan alat yang bernama transfer pricing untuk menunjukan
kinerja yang bagus kepada perusahaan. Cara yang digunakan manajer dapat dengan
cara yang baik atau menghalalkan berbagai cara.
Standard
Etik Untuk Akuntan Manajemen. (Standars of Ethical Conduct for Management
Accountants).
A.
Kompetensi (Competence)
Auditor
harus menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang
cukup tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya.
Akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1.
Mempertahankan tingkat yang memadai kompetensi profesional dengan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan,
2.
Melakukan tugas mereka sesuai dengan hukum yang berlaku, peraturan, standar
profesional dan standar teknis,
3.
Membuat laporan yang jelas dan komprehensif untuk memperloleh informasi yang
relevan dan dapat diandalkan.
B.
Kerahasiaan (Confidentiality)
Auditor
harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh
dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya.
Akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1.
Merahasiakan informasi yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali bila diizinkan
oleh yang berwenang atau diperlukan secara hukum.
2.
Berdasarkan sub ordinat informasi mengenai kerahasiaan informasi adalah sebagai
bagian dari pekerjaan mereka untuk memantau dan mempertahankan suatu kerahasiaan
informasi.
3.
Tidak menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan untuk
mendapatkan keuntungan ilegal atau tidak etis melalui pihak ketiga.
C.
Kejujuran (Integrity)
Auditor
harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan
profesionalnya.
Tanggung
jawab akuntan manajemen :
1.
Menghindari konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat.
2.
Menahan diri dan tidak terlibat dalam segala aktivitas yang dapat menghambat
kemampuan.
3.
Menolak hadiah, permintaan, keramahan atau bantuan yang akan mempengaruhi
segala macam tindakan dalam pekerjaan.
4.
Mengetahui dan mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas.
5.
Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun tidak baik
6.
Menghindari diri dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan
mencemarkan nama baik profesi.
D.
Obyektivitas Akuntan Manajemen (Objectivity of Management Accountant)
Auditor
tidak boleh berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karenadisebabkan
prasangka, konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain.
Akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1.
Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
2.
Sepenuhnya mengungkapkan semua informasi yang relevan yang dapat diharapkan
untuk menghasilkan suatu pemahaman dari penggunaan laporan, pengamatan dan
rekomendasi yang disampaikan.
Karakteristik
Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka secara
garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :
1. Oleh pihak
perusahaan, yaitu :
a. Manajemen untuk
kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan
pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial
reporting).
b. Pegawai untuk
keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements
arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan,
mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Kategori
Kecurangan
1. Berdasarkan
pencatatan
a. Pencurian
aset yang tampak secara terbuka pada buku
b. Pencurian
aset yang tampak pada buku, namun tersembunyi diantara catatan akuntansi yang
valid
c. Pencurian
aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan dapat dideteksi melalui
pengujian transaksi akuntansi “yang dibukukan”
2.
Berdasarkan frekuensi
a. Tidak
berulang (non-repeating fraud)
b. Berulang
(repeating fraud)
3.
Berdasarkan konspirasi
4.
Berdasarkan keunikan
a. Kecurangan
khusus (specialized fraud)
b.
Kecurangan umum (garden varieties of fraud)
• Pencegahan
Kecurangan
Kecurangan
yang mungkin terjadi harus dicegah antara lain dengan cara –cara berikut :
a) Membangun struktur pengendalian intern yang
baik
Pengendalian
intern terdiri atas 5 ( lima ) komponen yang saling terkait yaitu :
1.
Lingkungan pengendalian ( control environment ) menetapkan corak suatu
organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,
menyediakan disiplin dan struktur.
2.
Penaksiran risiko ( risk assessment ) adalah identifikasi entitas dan analisis
terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar
untuk menenetukan bagaimana risiko harus dikelola.
3. Standar
Pengendalian ( control activities ) adalah kebijakan dari prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi
dan komunikasi ( information and communication ) adalah pengidentifikasian,
penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawab mereka.
5.
Pemantauan ( monitoring ) adalah proses menentukan mutu kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan disain dan operasi
pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.
b) Mengefektifkan
aktivitas pengendalian
c)
Meningkatkan kultur organisasi
d) Mengefektifkan
fungsi internal audit
e)
Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas
f)
Mengadakan Rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak cuti
g)
Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan berikan
penghargaan kepada mereka yang berprestasi
h) Membuat
program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan baik dalam hal
keuangan maupun non keuangan, dan hal-hal lain yang dapat mencegah munculnya
kecurangan.
Creative
accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan
keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan
metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam
suatu periode ke periode yang lain). Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan
bahwa manajer dalam bereaksi terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3
buah hipotesis :
1. Bonus
Plan Hyphotesis
Perilaku
dari seorang manajer sering kali dipengaruhi dengan pola bonus atas laba yang
dihasilkan. Tindakan yang memacu para manajer untuk mealkaukan creative
accounting, seringkali dipengaruhi oleh pembagian besaran bonus yang tergantung
dengan laba yang akan dihasilkan. Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas
bawah, sebagai batas terendah untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti
ini, para manajer akan berusaha menaikkan laba menuju batas minimal ini. Jika
sang pemilik juga menetapkan bats atas atas laba yang dihasilkan, maka manajer
akan berusaha mengurangi laba sampai batas atas dan mentransfer data tersebut
pada periode yang akan dating. Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati
batas atas tersebut, manajer tidak akan mendapatkan bonus lagi.
2. Debt
Convenant Hyphotesis
Merupakan
sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikasi perjanjian
hutang. Sikap yang diambil oleh manjer atas adanya pelanggaran atas perjanjian
hutang yang jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya degan memilih
kebijakan-kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya.
3. Political
Cost Hyphotesis
Sebuah
tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahan lebih rendah lewat
proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi oleh jika laba meningkat, maka para
karyawan akan melihat kenaikan aba tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan
kesejahteraan melalui kenaikan gaji. Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini
sebagai objek pajak yang akan ditagih.
Kesimpulan:
Akuntan manajemen mempunyai peran
penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut
harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen
dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis. Bagi organisasi yang terdesentralisasi,
keluaran atau hasil dari sebuah divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain
Daftar Pustaka :
http://vhi3y4.wordpress.com/2011/11/24/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen/
http://irsan90.wordpress.com/2011/11/19/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar